
Desa Kedawung dikenal sebagai desa agraris yang menggantungkan sebagian besar penghidupan warganya dari sektor pertanian. Dengan luas lahan sawah mencapai 96 hektare dan tanah kering lebih dari 146 hektare, pertanian menjadi denyut utama kehidupan ekonomi desa. Komoditas utama seperti padi, jagung, dan jeruk tak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga berkontribusi terhadap pasokan pangan regional.
Namun lebih dari sekadar mata pencaharian, pertanian di Kedawung menyimpan nilai budaya. Sistem gotong royong dalam bertani, kebiasaan selamatan panen, hingga kepercayaan lokal terhadap waktu tanam (berbasis pranotomongso) menjadi warisan yang dijaga lintas generasi. Saat ini, petani mulai diperkenalkan pada pertanian modern: penggunaan pupuk organik, alat tanam sederhana, hingga akses informasi melalui penyuluhan pertanian. Dukungan terhadap pertanian lestari dan pembentukan kelembagaan petani menjadi fokus penting agar sektor ini tak hanya bertahan, tetapi berkembang dengan daya saing yang kuat.
Artikel saat ini masih dalam tahap pengembangan. Informasi akan terus diperbarui seiring dengan proses pendataan dan verifikasi dari berbagai sumber resmi. Mohon kesabarannya, dan pantau terus untuk mendapatkan informasi terbaru.Artikel saat ini masih dalam tahap pengembangan. Informasi akan terus diperbarui seiring dengan proses pendataan dan verifikasi dari berbagai sumber resmi. Mohon kesabarannya, dan pantau terus untuk mendapatkan informasi terbaru.